Kampanye Politik

Kegiatan komunikasi politik yang terkait dengan pemilihan umum, di antaranya publicity, propaganda, retorika, dan public relations merupakan bentuk-bentuk kegiatan politik. Kampanye politik merupakan kegiatan politik yang penting menjelang pemilihan umum karena merupakan ajang untuk tidak saja membeberkan program kerja partai tetapi juga sebagai arena yang bertujuan membangun citra politik masing-masing partai politik. Menyangkut citra maka pada Pemilu 2004 yang baru lalu SBY mendominasi dalam citra kandidat pemimpin dan citra calon pemilih. Dalam liputan media massa opini publik digiring untuk setuju tentang kemampuan dan kepribadian SBY sebagai calon Presiden. Citra kandidat akan dinilai oleh partai dan oleh pemilih. Penilaian partai akan melihat sisi loyalitas dan dedikasi terhadap partai serta kemampuan dan persepsi internasional.

Kampanye adalah bentuk propaganda politik. Biasanya dalam masa kampanye saat pemilu banyak pujian, janji bahkan kelemahan calon pemimpin diberitakan. Misalnya Kemampuan kandidat pemimpin dalam memenuhi harapan para pemilih dikaitkan dengan program yang telah dilontarkan dalam kampanye. Ada 4 dimensi yang dikaitkan dengan kegiatan kampanye politik, yaitu citra partai, citra calon kandidat, citra pemilih, dan terakhir adalah isu politik. Saat kampanye politik dalam pemilihan Presiden citra-citra tersebut banyak mengemuka, misalnya citra SBY sebagai seorang pemimpin yang cakap, memiliki komitmen politik yang tinggi atau ada isu bahwa partai politik yang mendukung SBY banyak di dominasi oleh mantan petinggi militer dan sebagai. Baca ulang modul 6 tentang Propoganda, diskusikan isu politik apa yang terkait dengan citra SBY saat Pemilu 2004. Bagaimana isu-isu tersebut membentuk citra SBY, apakah isu-isu tersebut menaikkan popularitas SBY atau sebalikanya. Bagaimana tanggapan Anda tentang janji-janji politik yang dilontarkan SBY saat kampanye?

Ada beberapa hal penting bila dikaitkan dengan kampanye:

1. Perangkat penegakan hukum dalam penyelenggarakan pemilu telah mengatur dengan rinci, jelas dan dengan sanksi pelanggaran kampanye. Pada kenyataannya menurut laporan KPPI, pelanggaran saat kampanye cukup memprihatinkan karena dilakukan oleh hampir semua organisasi peserta pemilu.

2. Kasus pelanggaran saat kampanye.
Pemilu 2004 dinyatakan berhasil karena dapat berjalan aman. Namun demikian banyak meninggalkan kasus-kasus pelanggaran yang tidak saja dilakukan organisasi peserta pemilu tetapi juga KPU dan KPUD, diantaranya adalah penyalahgunaan dana seperti, politik uang, dugaan suap, korupsi. Kasus-kasus tersebut sulit diadili. Padahal perangkat penegakan hukum yang menyertai telah lengkap dan rinci.

3. Materi kampanye
Saat kampanye SBY mengutarakan program 100 hari untuk menilai kinerja pemerintahan, tetapi SBY menyatakan bahwa program 100 lebih merupakan wacana politik. Namun demikian, SBY menyatakan bahwa pemerintahan telah meletakkan landasan dan arah jelas untuk lima tahun mendatang, diantaranya menyusun rencana dan mengeluarkan instruksi, menghidupkan lembaga-lembaga, melakukan shock therapy dan segala kebijakan lainnya. Dalam kampanye lalu, penegakkan hukum merupakan komitmen politik SBY yang sering diutarakan. Pada kenyataannya harapan publik memudar pada pemerintahan SBY bila dikaitkan dengan pemberantasan korupsi, sebab pada saat pelantikan kabinet, SBY menjanjikan proses penanganan kasus-kasus korupsi.

Pembahasan media massa dan partisipasi politik terdapat dalam Modul 4, ada baiknya Anda membaca ulang kegiatan belajar 2 tentang “Kesertaan Media Massa dalam Partisipasi Politik”. Kampanye adalah bentuk partisipasi politik yang biasa gencar dilakukan pada saat pemilu. Media massa oleh partai politik dijadikan alat perjuangan partai untuk mencapai tujuan ideologis politik. Fungsi media massa adalah (1) sumber informasi politik; (2) partisipasi politik; (3) sosialisasi & pendidikan politik; (4) mengembangkan budaya politik; (3) integritas bangsa. Selain kelima fungsi tersebut masih terdapat fungsi-fungsi lainnya, yaitu: fungsi social, hiburan dan control.

Media massa dalam melaksanakan fungsi sumber informasi selalu menyajikan, menayangkan peristiwa-peristiwa politik yang terjadi di berbagai belahan dunia termasuk kegiatan actor-aktor politik dengan sikap dan perilaku politik yang melekat pada actor tersebut.

Dalam kampanye pemilu 2004, fenomena yang menarik bahwa kampanye tidak saja merupakan arena yang dibebani oleh kesakralan ideology (Suara Merdeka, 5 April 2004), karena pada masa kampanye pemilu 2004 partai politik banyak menampilkan kaum selebriti untuk menaikkan image partai politik. Menurut beberapa pengamat politik, kampanye pemilu 2004 tidak bisa selalu mempaparkan ideologi partai politik karena publik jenuh sehingga ideologi telah mengalami kemerosotan kepercayaan. Ideologi partai politik kalah penting dengan realitas politik yang dialami masyarakat, artinya masyarakat jenuh dan bosan dengan janji-jani partai politik yang tidak menyentuh kepentingan publik.

Fungsi utama media massa dalam kampanye adalah sebagai sumber informasi yang dikaitkan dengan berita (news) yang mempunyai multi efek politik. Oleh sebab agar berita memiliki makna maka ada unsur-unsur yang menyertai berita-berita tersebut, yaitu: publisitas, aktualitas, popularitas. Unsur-unsur ini dimaksud untuk menarik publik, di dalam modul dijelaskan pendapat Evert tentang unsur-unsur tersebut, yaitu: aktualitas berita untuk peningkatan dari ikatan rohaniah dan popularitas diberi makna sikap rohaniah untuk menarik publik. Hal ini agar pemberitaan memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam kampanye pemilu 2004 popularitas berita tentang SBY banyak disentuh dari segi integritas pribadi figur SBY, mulai dari pendidikan, latar belakang keluarga, karier militer dan kezaliman yang diterima saat mengundurkan diri menjadi menteri saat pemerintahan Megawati. Tetapi yang paling disorot public adalah komitmen politik SBY yang berulang kali dikatakan dalam kampanye politik tentang penegakan hukum terutama pemberantasan korupsi.

Berkaitan dengan topik diskusi ini tentang media massa dan kampanye politik, maka untuk tugas 2 Anda diminta untuk mencari berita-berita di suratkabar atau di website tertentu tentang SBY saat kampanye politik.
Pemilu 2004 yang berlangsung aman dan damai adalah bukti nyata dari demokrasi. Keberhasilan Indonesia menyelenggarakan Pemilu 2004 secara damai mendapat pujian dari dunia internasional. Tambahan lagi, Indonesia berhasil menyelenggarakan pemilihan Presiden secara demokratis karena dipilih langsung oleh rakyat. Masa kampanye ditetapkan selama 30 hari yang berakhir 3 hari sebelum waktu pencoblosan. Dalam ketentuan kampanye diatur pembagian waktu dan tempat untuk masing-masing partai politik. Namun demikian banyak juga kasus pelanggaran kampanye yang sampai saat ini masih terus diupayakan penyelesaiaannya. Kasus yang paling menonjol adalah indikasi politik uang saat kampanye politik. Untuk membatasi ruang gerak politik uang, dana kampanye partai politik diaudit oleh akuntan publik.

Selain itu untuk kelancaran pelaksanaan kampanye pemilu tertib, damai dan nyaman, maka dilengkapi dengan peraturan. Keputusan KPU No.35 Tahun 2004 tentang Kampanye Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Komisi Pemilihan Umum yang antara lain menjelaskan sanksi bila melanggar. Peraturan tersebut memuat antara penyampaian materi kampanye dengan cara yang sopan, tertib, dan edukatif, yaitu dengan cara-cara yang bersifat mendidik dan tidak bersifat provokasi. Selanjutnya diatur pula bentuk kampanye, antara lain:

a. pertemuan terbatas;
b. tatap muka dan dialog;
c. penyebaran melalui media cetak dan media elektronik;
d. penyiaran melalui radio dan/atau televisi;
e. penyebaran bahan kampanye kepada umum;
f. pemasangan alat peraga di tempat umum;
g. rapat umum;
h. debat publik/debat terbuka antar calon;
i. kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan.

Semua bentuk kampanye yang dilaksanakan oleh pasangan calon, tim kampanye dan juru kampanye dan harus berisi visi, misi, dan program pemerintahan yang akan diselenggarakan, apabila pasangan calon terpilih menjadi pasangan calon terpilih. Selanjutnya Anda dapat melihat Keputusan KPU tentang kampanye di website KPU http://www.kpu.go.id