Sejak Umur 6 Tahun Sudah Mengobati Orang

Rabu, 28 Mar 2007
Sumber: RADAR SEMARANG
DEMAK - Sosok Sudiyono alias Dono, setiap hari menjadi perhatian warga. Pemuda asal Dusun Ringinharjo, Desa Gayas, Kecamatan Gubug, Grobogan, yang kini tinggal di Kampung Jogoloyo, Wonosalam, Demak , itu ’diburu’ orang. Bukannya apa-apa. Warga ingin berobat kepadanya. Sebab, Dono dikenal sebagai tabib yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Mulai penyakit saraf hingga ginjal, kencing batu, jantung dan lainnya. Keahliannya dalam masalah saraf, membuat dirinya banyak mendapatkan undangan berbagai kalangan. Mulai pejabat hingga warga miskin. Karenanya, setiap hari, Dono harus memenuhi permintaan mereka yang sedang sakit untuk diobati. Diantara daerah yang biasa didatanginya Banyuwangi, Jambi, Bengkulu, Jakarta, Surabaya dan wilayah Jawa Tengah.

Bahkan ia juga punya anak buah yang juga ahli pengobatan tersebar di sejumlah kota di Kalimantan. Sebagai ahli pengobatan, Dono tak menarget berapa biaya untuk jasanya tersebut. "Semuanya saya serahkan pada Allah SWT," katanya. Suami Sukartini, 26, ini sejak kecil, yakni sekitar umur 6 tahun mengaku sudah mengobati berbagai macam penyakit. Keahliannya untuk mengobati penyakit, ia dapatkan dari orangtuanya, Suhadi, yang juga ahli saraf. Dono sendiri masih keturunan Syekh Ganjur, Ngroto, Gubug, Grobogan.

Selama ini, aksi pengobatan massal yang ia lakukan, tak lepas dari rasa tanggung jawab yang ia emban. Sebab, sebagai manusia, maka dia pun merasa harus mendarmabaktikan tenaga dan keahliannya untuk menolong sesama. Untuk mematangkan keahliannya itu, Dono rela menjalani lelaku tidak pulang selama 33 tahun ke rumahnya di Gubug. "Saya biasanya datang dan pergi dari tempat yang satu ke tempat lainnya untuk melakukan pengobatan," katanya. Setiap dia melakukan pengobatan secara massal, warga yang sedang sakit pun berduyun-duyun untuk meminta tolong agar penyakitnya disembuhkan. Ini seperti terlihat di Demak, kemarin. Meski merasa kelelahan, namun dia mengaku tidak masalah karena memiliki tenaga tambahan sehingga aktivitasnya selalu didatangi warga. (hib).