Usul Usil
Dede Isharrudin
Seharusnya Lebih Baik
“Pascakegagalan di AG 2006, Doha, pembentukan Satgas Pelatnas oleh Kantor Menegpora dan KONI Pusat boleh dianggap sebuah reaksi cepat. Apalagi, menurut Adhyaksa Dault, Menegpora, pembentukan satgas ini adalah untuk menjawab keinginan Presiden Yudhoyono agar Indonesia segera bangkit dengan mewujudkan target pencapaian tiga besar di SEA Games 2007, Thailand.
Sebenarnya satgas ini tak lebih dari pengganti pola direktur pelatnas jangka panjang yang sudah dijalankan KONI Pusat. Perlu diketahui, sejak ada keinginan untuk membangkitkan prestasi olahraga, terutama di dua ajang terakhir, yakni AG 2006 dan SEAG 2007, sejak awal 2006 sudah dijalankan dua pelatnas sekaligus. Pada Mei 2006, pelatnas SEAG 2007 sudah dimulai.
Namun, berkaca dari hasil di Doha 2006, Menegpora ingin coba lebih memfokuskan pelatnas SEAG 2007 yang sudah berjalan agar lebih intensif. Hal itu sah-sah saja, apalagi ia adalah penanggung jawab kemajuan olahraga nasional.
Meski melanjutkan dari yang sudah berjalan, dan punya misi lebih cepat, tepat, dan mencapai hasil maksimal, sudah sepantasnya harus dijalankan dengan intensif dan efisien.
Untuk efisien dengan hasil kerja maksimal sebenarnya tidak sulit. Dengan kerangka yang sudah ada sekarang ini, seperti induk organisasi olahraga (PB), atlet, dan sistem pelatnas, sebenarnya satgas tinggal membuatnya lebih fokus.
Tuntutannya adalah jika sebelumnya dikerjakan dengan rata-rata air, maka kali ini harus bisa lebih maksimal. Orang-orang yang terlibat harus benar-benar peduli, punya banyak waktu, mengerti, dan mau menerima masukan.
Jika selama ini kendala pelatnas adalah soal pencairan dana pelatnas, maka satgas harus bisa mencari solusi percepatan. Istilahnya, jika sebelumnya direktur pelatnas melangkah di jalan biasa, maka satgas seharusnya lebih baik karena memanfaatkan jalan tol yang dimilikinya demi suksesnya program.
Fokus Dua Bidang
Tujuh unit yang ada di satgas, yakni umum, hubungan antarlembaga, perencanaan anggaran, teknis, komunikasi informasi, monitoring evaluasi, dan iptek, sebenarnya tak jauh beda dengan unit-unit yang diperlukan dalam pola pelatnas selama ini.
Karena satgas bertujuan lebih memfokuskan pola pelatnas selama ini, maka ada dua bidang yang perlu ditangani lebih serius, yakni bidang perencanaan anggaran dan teknis.
Bidang perencanaan anggaran memegang peran sangat penting dalam mulus tidaknya program pelatnas. Kantor Menegpora sebagai penjamin lancar tidaknya dana yang dikeluarkan harus benar-benar menunjang eksistensi bidang ini agar tak tampak kedodoran di saat mendukung pelatnas SEAG 2007.
Yang tak kalah penting, bidang teknis jadi titik yang harus diperhatikan. Seperti kita ketahui, masalah peningkatan prestasi nasional tak hanya kendala tak adanya sistem, tapi juga kualitas pelatih dan atlet yang tak henti-hentinya perlu ditingkatkan.
Bidang ini harus dipegang oleh orang yang mengerti benar bagaimana meningkatkan kualitas atlet dan pelatih. Kerja sama dengan PB harus benar-benar dimaksimalkan dalam menetapkan para atlet dan juga pelatih. Ini tak hanya menyangkut hal teknis, tapi juga mental bertanding. Bukan rahasia lagi, minimnya kompetisi membuat pengalaman bertanding atlet kita kurang, apalagi di tingkat persaingan yang lebih tinggi.
Jika melihat dari tugas yang emban, yakni mengambil alih penanggung jawab olahraga prestasi yang sebelumnya dipegang KONI Pusat, tanggung jawab satgas memang berat. Namun, garansi sudah diberikan pemerintah melalui Kantor Menegpora. Tinggal kita tunggu kerja dan hasilnya.
Yang jelas, di balik pembentukan satgas yang mengejar target pendek yakni SEAG 2007, jujur saja kita sebenarnya belum melakukan apa pun demi pembangunan olahraga nasional untuk jangka panjang dan masa-masa setelah SEAG 2007."
0 comments:
Post a Comment